Showing posts with label Asapena. Show all posts
Showing posts with label Asapena. Show all posts

February 5, 2013

Bagaimana kok bisa menjamin LULUS ?

Membaca tulisan teman " Mafia Ujian Nasional Paket C "  karena teman tsb
prihatin dengan banyaknya iklan Jaminan lulus untuk peserta Ujian, kami juga
hanya bisa turut prihatin.
Pendapat orang yang buka situs tertentu di internet memang akhirnya wajar
kalau timbul pertanyaan.." kalu ikut Paket C dijamin LULUS kan  ?
Bagaimana bisa lulus wong belajar aja belum, test penempatan jenjang aja belum
dilakukan.
Memang sesuai dengan hak anak  bahwa anak bisa mengikuti ujian sesuai


PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)
UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN



B.   Persyaratan Peserta UNPK dari satuan pendidikan nonformal
Persyaratan peserta UNPK dari satuan pendidikan nonformal penyelenggara
pendidikan kesetaraan adalah:
1.   calon peserta UNPK harus terdaftar  pada satuan pendidikan nonformal
penyelenggara program pendidikan kese taraan yang telah mendapatkan izin
operasional dari lembaga terkait;
2.   memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat kompetensi pada
masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan satuan pendidikan nonformal;
3.   memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan
minimum usia ijazah 3 tahun pelajaran untuk peserta Program Paket B/Wustha dan
Program Paket C;
4.   memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan
minimum usia ijazah 2 tahun pelajaran apabila peserta didik:
a.   berusia 25 tahun atau lebih  yang  dibuktikan dengan nilai rata-rata UN jenjang
pendidikan sebelumnya minimal 7.00; atau
b.    menunjukkan kemampuan istimewa ya ng dibuktikan dengan kemampuan
akademik dari pendidik dan  Intelligence Quotient (IQ)  ≥ 130 (seratus tiga
puluh) yang dinyatakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi
psikologi terakreditasi atau lembaga psikologi lain yang disetujui BSNP.
5.   Untuk Program Kulliyatul/Tarbiyatul Mu’allimin memiliki laporan hasil belajar
lengkap yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan
program pendidikan selama tiga tahun  di satuan pendidikan tersebut.



bahwa jelas di sini ada aturan seperti diatas, selain itu juga Ada lagi test penempatan bila
seseorang sudah lama tidak sekolah, ada juga ketentuan pembelajaran yg harus dilakukan.
sehingga ada evaluasi yang nilainya untuk rapot siswa, maka akan sangat janggal bila
siswa tanpa tahapan diatas tiba-tiba bisa ujian, apalagi dijamin LULUS.
maka bagi pelaku kegiatan Informal atau Non formal harus faham dengan ini, sehingga
tidak salah mengambil keputusan.. yg tentunya akan memperparah Buah Hati Anda dengan mengambil jalur instan yang tentunya hal yang tidak bisa dibenarkan.

Kebijakan yang sudah mulai berpihak pada pelayanan pendidikan Informal dan Non Formal
sudah selayaknya makin bagus dan diperbaiki... bukan malah dirusak oleh Oknum yang
hanya memanfaatkan jalur ini, cukup sudah kasus pembohongan dari oknum yang terjadi
tahun 2010 dan pemalsuan identitas yang memalukan oleh sebuah Lembaga yang kurang
bertanggung jawab dan sdh di backlist DIKNAS.
Salam Dahsyat Pendidikan Indonesia

                                                           


October 9, 2012

IQ diatas 135 kok keluar dari sekolah...???

Mungkin Anda terkejut dengan judul diatas, atau mungkin Anda memang maklum...
Atau mungkin juga Anda bingung kok anak yang IQ lumayan tinggi dan dikatakan
superior namun gak kerasan disekolah.
Kami ingin sedikit cerita...




















Beberapa waktu belakangan ini kami menemui atau memiliki anak-anak yang punya
IQ diatas 135 bahkan ada yg 175 atau ( Genius ).

Saat wawancara atau sharing kami belum tahu mereka itu punya IQ yang tinggi, namun
saat test IQ sebagai syarat mitra kami masuk maka IQ mereka ternyata banyak yang
tinggi, hingga kami juga konsultasi pada Lembaga UM yang selama ini menjadi mitra
kami dalam melakukan test IQ mereka.

Kecenderungan dari mereka ternyata..anak-anak yang ternyata suka Debat bahkan
bisa dikatakan tukang ngeyel..
Mereka rata-rata berani mempertahankan pendapat mereka, bahkan ada juga yang
jarang sekali mencatat namun lebih senang belajar dengan melakukan diskusi dari topik
yang dipelajari.

Hal ini tentunya sangat bertentangan sekali dengan dunia sekolah yang kadang gurunya
kurang suka berdebat ( atau di EYEL bahasa jowonya ) bisa mungkin masalah cara
penyelesaian soal, atau bahkan diskusi topik pada suatu pelajaran.
Dunia sekolahan yg terstruktur dan siswa harus memiliki catatan tiap bidang studi juga
memaksa beberapa anak untuk keluar dari sekolah.

Lalu bagaimana bila mereka gak krasan di sekolah...?

Ternyata mereka menemukan pendidikan cocok bagi mereka dan ala mereka banget
yaitu belajar mandiri atau bisa juga memilih pendidikan non formal.
Mereka mantab dengan jalur ujian PAKET  A, B dan C yang secara legalitas diakui
oleh Pemerintah.

Dan kenyamanan mereka belajar terwujud dengan mendapatkan kelulusan yang baik
bahkan diantaranya bisa Akselerasi hal yang gak mereka bayangkan sebelumnya saat
mereka di sekolah Formal.

Dari pengamatan kami.. mereka rata-rata ternyata bisa serius mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya untuk memperoleh nilai rapot, mau melewati jenjang evaluasi secara
bertahap hingga mengikuti tryout  guna persiapan menghadapi UJIAN NASIONAL.

Alhamdulillah ternyata mereka juga bisa buktikan lulus test di beberapa perguruan tinggi
ternama.. dan sekarang bisa menikmati kuliah sebagaimana anak-anak lainnya.

Kesimpulan kami.. bagi orang tua yang saat ini memiliki anak-anak yang agak kesulitan
proses belajarnya di sekolah, sebaiknya konsultasikan dengan baik dengan pihak terkait
mungkin saja anak-anak Bapak Ibu ternyata juga memiliki IQ tinggi yang ternyata kurang
mendapatkan pelayanan atau situasi yang menyenangkan di Sekolah, sehingga ada kendala
atau mengalami penurunan prestasi belajarnya.

Salam Dahsyat.. semoga ini bisa menjadi bahan instropeksi kita sebagai orang tua ataupun
juga sebagai pendamping belajar anak-anak di rumah atau di sekolah.


September 26, 2012

Acara Menarik Di Mitra Kita.....Ayo Ikut

Acara di mitra kita ini diselenggarakan tiap tahun secara rutin.. dan kami Alhamdulillah bisa berpartisipasi meski tdak bs mengikuti semuanya
Acara yang sangat menarik dan bermanfaat bagi anak-anak ini berlangsung lagi pada bulan Oktober ini.. ayo teman yang disekitar Malang atau yang berkesmpatan hadir pada acarara ini




Lingkup Acara  :
1. Pemutaran dan Diskusi Film Lingkungan
    Senin 1 Okt  judul " Desaku Bernyanyi "
    Selasa 2 Okt judul " Sahabat untukSungai "
    Rabu 3 Okt judul " Penyu Dan Bumi "
    Kamis 4 Okt judul " Orang Hutan "
    Jum'at 5 Okt judul " Global warning "
2. Sarasehan Pendidikan Lingkungan Hidup
3. Workshop melukis dengan warna Alami
Semuanya gratis....
Khusus Melukis adalah untuk anak SD, SMP dari sekolah atau komunitas batasan maksimal umur 15 th dilaksanakan hari minggu tgl 7 Oktober 2012 mulai pukul 8.00- 12.00 WIB peserta dibatasi 50 anak.
Bertempat di jl Margasatwa no 1 Desa Petung sewu Kec Dau Malang
Kontak untuk daftar silahkan ke no Tlp   (0341) 7040564  atau sms kami di 085234075023
Ayo tunggu apalagi saatnya kita belajar dan berkarya














Salam Dahsyat

May 7, 2012

NON FORMAL yg tersepelekan

Menjalankan proses kegiatan bersama keluarga memang asyik karena sesuai harapandan keinginan, namun kadang kala ada kejenuhan juga bila rutinitas yang kita lakukanchanya di seputar rumah saja, maka bayak ragam keluarga melakukan kombinasi kegiatannya. ada yang memutuskan tetap belajar bidang tertentu bersama orang tuanya seperti Matematika atau bidang studi lain, sementara hal yang kurang dikuasai oleh si Ortu minta bantuan tutor / guru dengan datang ke bimbingan belajar atau penyedia jasa tsb.
Beberapa orang tua pada level tertentu ada juga yang meminta bantuan lembaga ataupun tutor dalam pencapaian legalitas pendidikannya.., karena orang tua ini lebih merasa pas sinergi dengan lembaga yang memang sudah memiliki pelayanan dalam pengurusan Ujian dan kegiatan belajar yg terstruktur.
Keluarga dalam memilih pencapaian pendidikan anak-anak banyaksekali yang memilih sekolah Formal, karena di Formal semua kebijakan sudah jelas dan pemerintah sangat perhatian sekali, banyak dana juga yang digelontorkan.. mulai dari kebijakan RSBI yang menelan biaya Milyaran dan Bloqrand yang banyakditerima oleh sekolah-sekolah tsb. Beda sekali dengan kegiatan pendidikan di non formal apalagi informal, banyak sekali kegiatan seperti ini muncul karena swadaya masyarakat atau seseorang yang memiliki Visi dan misi yang tidak terpenuhi di Formal. dan saat sekarang banyak sekali keluarga-keluarga memutuskan untuk melakukan belajar secara mandiri,banyak sekali ragamnya., Pemerintah seharusnya merasa terbantu ipattanggapsekali karena dengan demikian program pemerintah wajib belajar bisa sedikit terbantu oleh prakarsa keluarga-keluarga ini, karena mereka banyak sekali yang mandiri dan sama sekali tidak berharap pada bantuan dana dari Pemerintah.
Prakarsa keluarga ini sayangnya hingga saat ini masih kurang mendapatkan imbangan dengan kebijakan yang berpihak pada mereka, apalagi kemudahan dalam proses kegiatannya. ormal
sebagai contoh bila di Formal jadwal UN begitu rapih dan terencana pelaksanaan dan Juklaknya, tidak demikian yg terjadi pada UN di anak-anak Non Formal.. yang selalu tidak jelas jadwalnya.
Penerimaan Mahasiswa pada PTN pun selalu hanya bisa menjadi angan-angan saja bagi anak non formal,karena pelaksanaan ujian dan kelulusan selalu melewati batas akhir pendaftaran calon mahasiswa baru di PTN.
kesulitan lain juga terjadi pada anak nonformalyang mau pindah jalur lulus SD misalnya ke SMP Formal. maka kesempatan ikut penjaringan NEM Online yang di buka sekolah negeri selalu tidak bisa ikut serta karena belum ada kepastian lulus dan ijasah serta SKHU yang selalu terlambat keluar.
Semoga dengan beralihnya kewenangan pendidikan anak-anak non formal ( khususnya HS / yg Flexscooling ) yang sekarang dibawah DIKDAS dan DIKMEN kedepan bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih berfihak pada keperluan anak-anak non forrmal dan informal ini.   salam Dahsyat

November 30, 2011

Unschooling bersama Keluarga Yudi Ariyanto



Apa sih UNSCHOOLING itu... ?

Uschooling itu adalah suatu cara... dan dalam homeschooling itu ada kutub yang berbeda (ekstrim), ada School At Home (sekolah di rumah) yg terstruktur banget dalam hs nya... dan ada di kutub yg lain ada Uschooling yang tidak butuh Kurikulum, tutor dan membiarkan anak belajar apa yang ia inginkan.., anak tidak diarahkan belajar apa anak silahkan memilih belajar apa yang dia inginkan..
diantara 2 kutub ini ada banyak metode seperti Unit studi, CM dll.

Mulai Usia berapa dan bagaimana sih caranya ?

Gerakan membiarkan anak berkembang sebagaimana manusia normal diusia tertentu anak ingin bermain biarkan dia bermain.. sampai usia 15 th dia masih suka main biarkan ia bermain tidak masalah bagi kami , yang utama bagaimana kita menjadi Roler model bagi sianak, ketika sianak melihat model orang dewasa dia kana melihat dunia orang dewasa itu berbeda dengan dunia anak-anak, sebagai contoh saya sebagai insinyur ..anak saya bertanya bagaimana seorang insinyur itu bekerja..., demikian pula saat dia lihat Ibunya yg seorang Dokter... dia juga akan tanya... bagaimana seorang dokter bekerja,maka saat itulah dia akan timbul ketertarikannya pada dunia orang dewasa, misalnya anak ingin menjadi Dokter biarkan dia mencari caranya menjadi dokter, bila dia tertarik untuk sebagai Programer biarkan dia belajar untuk mencari bagaimana menjadi Programer yg harus belajar bahasa program dll.
Misalnya Saya ingin jadi seorang kameramen... Orang tua tidak tahu... maka kita sama-sama belajar dan disini orangbtua hanya memfasilitasi saja bahkan mungkin juga bisa belajar bersama, karena dalam Unschooling Orang Tua harus tidak menjadi yang paling tahu namun bagaimana membiarkan anak kita tertarik pada suatu hal dan dia berusaha mencari tahu sendiri.. dan kita mengawal atau menjadi teman belajar bagi dirinya


Apakah Anda tidak mengatur atau mengarahkan Anak Anda ?

Dalam ketertarikan anak saya pada suatu hal kita hanya menunjukan jalan yang harus dia pelajari...dan kita tidak menyampaikan semua profesi adalah baik... profesi Dokter itu Baik, Programer itu juga baik, Insinyur juga baik... dan biarkan dia menilai sendiri apakah profesi yang dia ingin ketahui itu baik menurut dia, biar dia mencari tahu sendiri.

Bagaimana Anda menjawab pertanyaan masyarakat.. " Wah Bapaknya Insinyur Ibunya Dokter... kok anaknya gak sekolah ini bagaimana ?

Menurut pandangan saya Homeschooling itu bukan gagah-gagahan.., ada juga karena lebih pada kondisi dimana pemerintah tidak bisa melakukan pelayanan pada sebuah keluarga.
Sebagai contoh.. keluarga kami.. anak saya pertama Desklesia, saat itu dilingkungan saya tidak ada sekolah yang bisa menampung anak saya, artinya bila dipaksakan sekolah di situ pasti tidak optimal dan cenderung mengganggu yang lain, karena sekolah adalah dalam tanda kutip untuk anak yg normal atau rata-rata, sedang anak saya tidak.
maka kami mencari alternatif.. karena anak saya termasuk ABK dan saat itu dilingkungan saya jg tidak ada sekolah inklusi, maka saya mengambil tanggung jawab pendidikan anak saya.
Bila kkta di tanya di Akhirat.. tentang pendidikan anak.. tidak mungkin gurunya atau masyarakat.. namun orang tuanyalah yang bertanggung jawab
Ketika ada orang yang tanya..mengapa kok tidak sekolah ? maka saya menjawab bukan karena gagah-gagahan, tapi saya menjawab "saya mengambil tangggung jawab pendidikan anak saya karena di lngkungan tidak ada yg bisa melayaninya "
dengan begitu mereka mengerti..

Ke P Lukman yang sebagai ketua Asahpena Malang.. menurut Anda bagaimana tentang Unschooling itu sendiri ?

Saya menghargai.. suatu keluarga yang mengambil keputusan yang terbaik pada anak-anaknya... , karena Keluarga adalah yang paling tahu tentang kebutuhannya, meski pemerintah sudah ada kebijakan tentang jalur pendidikan diluar Formal, seperti jalur non formal di Kursus, PKBM, SKB dll. ada juga jalur In formal seperti anak-anak Hs ini harusnya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, dan bisa mencari tahu kebutuhan apa yang harus mendapatkan perhatian dan pelayanan, bukan malah mengatur untuk mempersulit mereka.., kareana kebijakan yang ada kadang masih belum menyentuh hal-hal yang esessial bagi kegiatan mereka ini.
Asahpena sebagai salah satu asosiasi mencoba menjadi mediator antara pelaku Hs dan sekolah alternatif..ke DIKNAS akan terus berupaya menyuarakan dan menyampaikan beberapa hal penting yang mungkin menjadi hambatan bagi mereka, memang masih kecil yang kita lakukan.. namun beberapa hal penting yang berhubungan dengan kecemasan tentang legalitas Hs terus kita upayakan dan perjuangkan.
Untuk anak-anak Unschooling pun bila suatu saat mereka ternyata butuh legalitas.. juga kita siap bantu, atau minimal memberikan arahan yang bisa mereka lakukan sesuai dengan aturan yang ada.


Untuk anak P Yudi yang ke 2,3 dan 4 kok juga unschooling mengapa demikian ?

Unschooling itu gaya Hidup Mas .., awalnya memang karena keterpaksaan..tapi ternyata itu enak..., gak pakai mahal, murah... gak ada antar anak ke sekolah, seragam dll.
dan nanti bila ingin ijasah.. ya tinggal datang saja ke mitra sekolah untuk daftar dan ikut ujian. itu kalau ternyata belakangan dia ingin berprofesi sebagai dokter dsb.

Bagaimana dengan kesibukan Bapak sebagai seorang Insinyur dan Ibu sebagai seorang Dokter untuk anak-anak Unschooling ini ?

Jangan bayangkan anak Homeschooling atau Unschooling itu kita akan ribet banget ya..., yang penting bagaiman menumbuhkan mereka menjadi pembelajar mandiri, orang tua hanya simpel saja.. menjadi orang yg baik dan menyediakan kebutuhan yg dibutuhkan si anak, dan tidak perlu sekolah menjadi orang tua homeschooling...??? yang dibutuhkan hanya menjadi model bagi si anak.

Terus bagaimana kedala yang sering dihadapi bagi orang tua Unschooling ?

Kecenderungan orang tua adalah mengajari anaknya..., orang tua cenderung mengatur anaknya, mendekte anaknya bahkan untuk urusan jodohpun diatur..jadi kendala kita adalah bagaimana mengerem kita atau menahan supaya kita tidak mengajari anak kita, namun lebih sebagai teman bermain atau teman belajar.
kendala lain... adalah saat ank saya belum bisa baca jingga usia 8,5 th.. kakek dan tetangga bingung .. sementara saya yakin pada saatnya dia akan bisa baca dengan sendirinya, demikian juga saat dia bisa bahasa inggris dan bahasa pemograman... dan saya yakin anak itu punya kemampuan untuk belajar dan dia akan bisa dengan sendirinya, saya percaya dan yakin bila kita memberikan ruang, kebebasan dan fasilitas pada anak kita Insya Alalah dia akan bisa dengan sendirinya.
kita juga harus siap dgn omongan-omongan kanan kiri kadang gak enak juga.. anaknya kok belum bisa baca..dsb.. ? maka keluarga Hs atau unschooling harus siap menerima pertanyaan seperti itu.

Bagaimana Sisi sosialisasi anak-anak Unschooling atau Hs menurut P Lukman ?

Banyak pandangan pengamat yang belum tahu Hs terjebak oleh kata-kata "Home" seakan tempat belajar kita hanya di rumah saja... sehingga terkungkung tidak memiliki teman,
ini pandangan yg salah.. karena anak hs itu bisa sosialisasi di TPQ, klub menggambar,
robotik dan tempat lain yang dia bisa pilih... dan kebanyakan anak-anak Hs banyak kesempatan berteman dengan usia yg berbeda..karena bagi kita keluarga hs dimanapun kita bisa belajar.., dimanapun kita bisa bersosialisasi.., kemarin kita ketemu dengan anggota pasukan PBB yg baru pulang dari libanon kita berkenalan. ketemu banyak orang di kereta api kita juga bisa berkenalan dan ini juga bagian dari sosialisasi.

Bagaimana Anda menjadi contoh bagi anak Anda ?

Kita berlaku normal saja... seorang ayah bisa juga salah.., seorang ayah juga bisa berlaku baik.., kadang juga bisa marah... dan yang penting model orang tua bagi anak kita kita selayaknya manusia normal yang bila salah ya harus minta maaf.., dan kita bukan menjadi orang tua yang sok tahu segalanya... dan bisa marah juga bila anak kita perlu kita marahi karena mungkin melanggar aturan yg sdh kita sepakati.
dengan menjadi model bagi anak Insya Allah kita akan berusaha menjadi orang tua yang baik. jangan sampai ada kesan saat kita menyekolahkan anak kita ke suatu Sekolah maka tugas kita sudah selesai, misalnya di sekolah yang bagus ajaran agamanya..anak kita tidak mungkin melakukan ajaran agama tersebut dengan baik bila orang tuanya juga tidak menjadi model yang baik sesuai ajaran agama tersebut.

Pernah tidak anak P Yudi Ingin sekolah ?

Pernah.. ketika anak saya menanyakan itu saya menjawab. mau tidak kamu belajar yang diatur... pagi belejar matematika..., lagi asyik-asyiknya tiba-tiba suruh berhenti belajar bahasa.. kemudian kerjakan tugas pelajarran yang tidak kamu suka...dan banyak lagi yang lain... maka dia pilih yang bebas yang dia inginkan.. dan saya percaya anak saya akan menjadi hebat bila dia ingin belajar apa yang ia suka bulan kerena belajar pelajaran yang dipaksakan.

P Lukman Bagaimana Anda menyikapi hal Ini ?

Saya rasa sah saja... karena ini adalah keputusan keluarga P Yudi yang punya kosep yang Beliau yakini dan ini harusnya menjadi perhatian bagi pemerintah.. bahwa harus ada solusi yang cerdas untuk bisa menjadi payung, sehingga pendidikan di luar sekolah ini biasa lebih mendapatkan perhatian an apresiasi yang lebih lagi.. dan semoga anak-anak yang saat sekarang banyak memerlukan perhatian khusus artinya beberapa diantara mereka tiadak merasa nyaman lagi di sekolahnya bisa mendapatkan Sekolah alternatif yang bisa mengoptimalkan mereka minimal bia menjadi patner bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Lakukan yang Anda bisa lakukan..!! dan yakini apa yang Anda yakini...!!
Bila Anda bisa menjadi Model yanh baik bagi anak-anak Anda maka itu suatu langkah awal dalam menghantarkan anak-anak menjadi orang yang berguan kelak...!!
Salam Dahsyat

( Hasil bincang-bincang di ATV/KOMPAS TV tentang Unschooling dengan Keluarga Yudi Ariyanto dan Lukman Hakim )
Tempat : Cafe Vila Alamanda hotel Agrowisata Batu
Batu 30 November 2011
rencana tayang di Kota Malang hari Rabu tgl. 7 Desember 2011

ASAHPENA apa kiprahmu..?




Asahpena .. oh ..
Mungkin bila ada yang belum tahu apa itu ASAHPENA...
Asahpena = Asosiasi sekolah rumah dan pendidikan alternatif Indonesia yang pada tahun 2007 melakukan kesepakatan kerjasama dgn keluarlah MOU bersama dengan DIRJEN PLS pada tanggal 10 Januari 2007 bernomor 02/E/TR/2007 dan 001/1/DK/AP/07 maka dengan berbekal MOU itu terbentuklah beberapa DPW Asahpena di berbagai daerah.., ada di Kalimantan, Jawa Timur Hingga jawa Barat hingga Sumatra.
Terbentuknya Asahpena ini juga banyak cerita yang bisa diungkapkan.. mulai dari terbentuk dari sekelompok pembelajar mandiri di suatu kota yang menjadikan Asosiasi ini sebagai jembatan untuk pengurusan kegiatannya ke DINAS, ada juga terbentuk karena Kebijakan pimpinan daerah untuk memfasilitasi anak-anak jalanan (Anjal) seperti di Balik Papan,keluarga wiraswasta yg melayani kebutuhan di lungkungannya, ada juga yg melayani anak-anak nelayan dan banyak lagi yang lain...
Namun diantaranya ada juga yang hanya cuman launching.. namun setelahnya tidak ada kabarnya lagi.. karena mungkin masing-masing pengurusnya sudah repot dengan kegiatannya sendiri-sendiri... ya lumrah saja karena ini hanyalah sebuah Asosiasi yang tidak ada dana.. dan malah pengurusnya yg harus merogoh kantongnya untuk mengadakan pertemuan atau sekedar Audensi dengan beberapa pemilik kebijakan.
Terus... diantara puluhan itu ada yang terus bergulir berbuat sesuatu...? tentu aja ada....!! Contoh...: kegiatan edukasi pada masyarakat sekitar Malang pada beberapa Radio lokal dan telivisi..., ada juga kegiatan Pendampingan pembuatan kurikulum yg inovatif pada Sekolah dolan dan beberapa PKBM di kota Malang oleh PUSKUR dan DINAS pada tahun 2008-2009,ada jg anggota Asosiasi ini yg bisa membuktikan menjadi juara PKBM Nasional, pada tahun 2010 kawan kawan Asahpena Tangsel memelopori kegiatan Ujian Online dengan melayani seorang anak Hs dari Abudabi dan ini akhirnya yang menjadi cikal bakal UNSR yang dilaksanakan serentak di berbagai Kota Yogja, Malang dan Tangerang Selatan.
Pada perjalanannya... beberapa Pengurus Asahpenapun keluar masuk. atau berganti dan melakukan penyegaran...(wajarlah sebagai suatu Organisasi)..
Mungkin ada yang berharap lebih dari Asosiasi ini.untk mendapatkan sesuatu, atau tidak lagi sevisi dengan kegiatan yang dilakukan mulai kabur dan tidak menganggap suatu yg penting. he he .. biasa saja lah... ( hingga ada telepon kok ada yang pada ribut dengan ASAHPENA wong pengurusnya aja ada yg mengganggap gak penting...?????)
Beberapa kebijakan pemerintah yang lebih mengatur pelaksanaan kegiatan belajar mandiri... mulai diterbitkan... , dan hal ini tak luput dari perhatian Asahpena.. dan kitapun tidak diam kita coba mempertanyakan dan memberikan beberapa masukan sebagai langkah untuk mengawal kebijakan tsb. untuk berfihak pada pembelajar mandiri...!!
Namun mulai dari Syarat IQ, Akselerasi hingga batasan umur dll. semuanya tidaklah mudah untuk diselesaikan dan di negoisasikan.. dan mungkin butuh waktu ...
Perjalanan ASAHPENA yang penulis lakukan di Kota Malang juga pasang surut... diawali dari pelantikan tahun 2007 .. hanya beberapa orang saja yang terus beraktifitas... karena Insya Allah banyak yang pada sibuk... dengan kegiatannya masing-masing.
namun karena kami tetap konsisten dengan anak-anak yang HS maka beberapa kegiatan sosialisasi di berbagai media tetap kita lakukan.., meski tidak rutin.. namun ini adalah sebagai bentuk ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat yang banyak mempertanyakan bahkan mencibir kita.
Seiring dengan waktu... kami terus berhubungan dengan Asahpena wilayah lain yang terus berinovasi dan berbuat.. maka mulailah beberapa media meliput kami Asahpena dan sekaligus Sekolah Dolan sebagai aplikasi dari Sekolah Alternatif dibawah Asosiasi tsb. Koran lokal seperti Koran Pendidikan, Malang Pos hingga Jawa Pos dan beberpa Majalah pendidikan Jakarta menjadikan topik berita..., gak kalah dengan koran media TV lokal seperti JTV,DHarma TV, ATV, Malang TV, CRTV dan NDTV hingga TV nasional KOMPAS TV dan METRO TV pun mengundang kita untuk sekedar Talkshow dll.
Asahpena pun juga sudah membantu beberapa anak-anak yang sudah kuliah di berbagai PTN dan PTS... karena berkat MOU tsb. kita bisa lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan dan koordinasi dengan DINAS setempat.
Semoga.. akan muncul Asosiasi lain yang mungkin bisa menjadi mitra DINAS ataupun teman sharing Asosiasi ini.. yang lebih hebat...!! kita tunggu... karena sebenarnya pernah ada dan launching Asosiasi yang kita harapkan bisa berbuat....lebih dari .ini... Salam Dahsyat...!!!!