October 9, 2012

IQ diatas 135 kok keluar dari sekolah...???

Mungkin Anda terkejut dengan judul diatas, atau mungkin Anda memang maklum...
Atau mungkin juga Anda bingung kok anak yang IQ lumayan tinggi dan dikatakan
superior namun gak kerasan disekolah.
Kami ingin sedikit cerita...




















Beberapa waktu belakangan ini kami menemui atau memiliki anak-anak yang punya
IQ diatas 135 bahkan ada yg 175 atau ( Genius ).

Saat wawancara atau sharing kami belum tahu mereka itu punya IQ yang tinggi, namun
saat test IQ sebagai syarat mitra kami masuk maka IQ mereka ternyata banyak yang
tinggi, hingga kami juga konsultasi pada Lembaga UM yang selama ini menjadi mitra
kami dalam melakukan test IQ mereka.

Kecenderungan dari mereka ternyata..anak-anak yang ternyata suka Debat bahkan
bisa dikatakan tukang ngeyel..
Mereka rata-rata berani mempertahankan pendapat mereka, bahkan ada juga yang
jarang sekali mencatat namun lebih senang belajar dengan melakukan diskusi dari topik
yang dipelajari.

Hal ini tentunya sangat bertentangan sekali dengan dunia sekolah yang kadang gurunya
kurang suka berdebat ( atau di EYEL bahasa jowonya ) bisa mungkin masalah cara
penyelesaian soal, atau bahkan diskusi topik pada suatu pelajaran.
Dunia sekolahan yg terstruktur dan siswa harus memiliki catatan tiap bidang studi juga
memaksa beberapa anak untuk keluar dari sekolah.

Lalu bagaimana bila mereka gak krasan di sekolah...?

Ternyata mereka menemukan pendidikan cocok bagi mereka dan ala mereka banget
yaitu belajar mandiri atau bisa juga memilih pendidikan non formal.
Mereka mantab dengan jalur ujian PAKET  A, B dan C yang secara legalitas diakui
oleh Pemerintah.

Dan kenyamanan mereka belajar terwujud dengan mendapatkan kelulusan yang baik
bahkan diantaranya bisa Akselerasi hal yang gak mereka bayangkan sebelumnya saat
mereka di sekolah Formal.

Dari pengamatan kami.. mereka rata-rata ternyata bisa serius mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya untuk memperoleh nilai rapot, mau melewati jenjang evaluasi secara
bertahap hingga mengikuti tryout  guna persiapan menghadapi UJIAN NASIONAL.

Alhamdulillah ternyata mereka juga bisa buktikan lulus test di beberapa perguruan tinggi
ternama.. dan sekarang bisa menikmati kuliah sebagaimana anak-anak lainnya.

Kesimpulan kami.. bagi orang tua yang saat ini memiliki anak-anak yang agak kesulitan
proses belajarnya di sekolah, sebaiknya konsultasikan dengan baik dengan pihak terkait
mungkin saja anak-anak Bapak Ibu ternyata juga memiliki IQ tinggi yang ternyata kurang
mendapatkan pelayanan atau situasi yang menyenangkan di Sekolah, sehingga ada kendala
atau mengalami penurunan prestasi belajarnya.

Salam Dahsyat.. semoga ini bisa menjadi bahan instropeksi kita sebagai orang tua ataupun
juga sebagai pendamping belajar anak-anak di rumah atau di sekolah.


Terima kasih pada mitra PTN / PTS yg menerima lulusan PAKET C

Saat ini anak-anak mitra kami yang level SMA sedang berjuang untuk LULUS Paket C, sementara mereka yang sudah ujian Oktober 2011 dan Juli 2012 telah kuliah di beberapa Perguruan tinggi yang dia inginkan.
Christanto di Taipeh, Aldo di BINUS, Deanisa di Univ London, Rhea dan Denada di Sekolah Desain , Randdy, Frans, Monica, Alvin, Kevin dan William tetap ingin kuliah di kota dingin Malang dan MACHUNG menjadi pilihannya, sementara calon Psikolog Selly sudah sibuk berjuang mewujudkan impiannya di Universitas Muhamadiyah Malang.

Institut Teknologi Nasional menjadi pilihan Bhaga ( arsitektur ) dan Ayu ( Planologi ), Melly semangat memperdalam bahasa mandarinnya di Univ PETRA, sedang Nico Moeljotanto, Giovano dan Michael V ternyata bercita-cita meneruskan Usaha keluarga dengan memilih Managemen Pemasaran PETRA sebagai tempat belajar, Eric Septian, Joshua Jetro dan Kevin Yongly menetapkan jurusan pemasaran menjadi pilihan,  






















Arya tekun belajar robot di Poltek UB sementara Cristhoper memilih memperdalam komputer di STIKI.

Beberapa lainnya masih persiapan kursus Bahasa di beberapa tempat guna mempersiapkan diri belajar di Luar Negeri tahun depan.

Ini menjadi bukti bahwa Ijasah PAKET C yang mereka miliki bisa diterima di berbagai PTN/PTS baik di negeri ini atau di luar negeri, jadi gak ada keraguan lagi bahwa ijasah PAKET itu katanya susah bila masuk ke PTS/PTN atau nada miring bahwa bila ujian PAKET itu kalau mau melanjutkan kejenjang diatasnya dikenakan biaya lebih mahal..???  wow ... semua anak-anak bisa lulus test dan bahkan ada yang memperoleh biasiswa dari PTS nya.

Alhamdulillah, kami juga bisa menjalin kerjasama dengan beberapa PTS / PTN dengan ada berkomunikasi via e-mail, surat atau langsung sehingga proses masuk anak-anak memperoleh kemudahan.

Pendidikan Informal (homeschooling) atau Non Formal.. memang sudah selayaknya bisa mendapatkan perhatian yg lebih baik lagi, sehingga penyelenggara belajar mandiri bisa menjadi pelengkap guna bisa membantu anak bangsa untuk menyelesaikan Pendidikannya.

















Kejelasan waktu penyelenggaraan ujian yang selama selalu mengganggu persiapan dan target anak-anak dalam mempersiapkan diri, serta pelaksanaan ujian yang mepet bahkan setelah pelaksanaan SNMPTN membuat hambatan yg cukup merepotkan untuk berjuang masuk PTN.

semoga kedepan realita bahwa peserta PAKET C banyak juga yg berkeinginan kuliah bisa menjadi perhatian Pemerintah.

Semoga..

Salam Dahsyat semoga ini bisa mencerahkan dan memotivasi mereka yang ingin terus berjuang meraih LEGALITAS yang pada kenyataannya masih dibutuhkan di NEGERI ini..!!!

Salam Dahsyat...!!!


October 8, 2012

Jangan Sepelekan Perjuangan Mereka

Hari ini tanggal 8 Oktober 2012 anak-anak peserta ujian Paket C periode II th 2012
memulai berjuang untuk bisa lulus dan mendapatkan legalitas.
Mereka adalah anak-anak yang memang tidak sekolah di sekolah formal, namun
sudah menjadi anak-anak yg menempuh pendidikan in formal ( Hs Tunggal ) atau non formal
bila mereka tergabung di Mitra lembaga yg menyelenggarakan ujian Paket tsb.

Anak-anak ini , khususnya yang ikut berjuang bersama kami ini  bukanlah anak-
anak yg hanya ikutan ujian saja tanpa persiapan, namun mereka sudah melakukan
serangkaian kegiatan mandiri (belajar mandiri) dengan mengerjakan LKS atau buku
buku penunjang bahkan pakai guru elektronik yg kita punya baik online atau menggunakan
CD sesuai materi yg akan diujikan.


















Setelah itu mereka masih harus melewati tahapan ujian Tryout 3 x yang kita lakukan
online dan tulis sehingga harapan kita anak-anak ini benar-benar siap menghadapi
ujian kali ini.
Alhamdulillah pada periode I 30 siswa sudah bs Lulus dan sekarang melanjutkan ke jenjang
diatasnya baik di PTS/PTN atau di Luar Negeri sesuai keinginan mereka.

Maka bila masih ada pandangan yang miring tentang ujian Paket C , dengan kata lain
bisa pasti lulus, pasti dibantu, dan dibagi kunci jawaban dsb. itu tidak berlaku bagi kami
mungkin saja ada di tempat lain, sebagaimana penyelenggara yg melakukan ujian dengan cara
instan tanpa ada proses bimbingan dan pendampingan dan dijamin lulus ( Oknum menyesatkan
th 2010 ).

Bagaimanapun juga anak yang lulus harus berjuang untuk LULUS dan mereka harus mau
berproses.

Akhirnya kami mengucapkan selamat Berjuang anak-anak
untuk penyelenggara ujian.. Ayo kita kawal anak-anak menjadi anak-anak yang LULUS
dengan cara bermartabat.

Salam Dahsyat.

October 7, 2012

Anak yg lama tidak sekolah lagi

Ada beberapa keluarga yang sudah putus asa menghadapi
anaknya yang gak lagi sekolah,  mereka bukannya gak mau
sekolah atau anti sekolah namun beberapa sekolah yang pernah
dia masuki ternyata keberatan menerima mereka untuk terus
bisa belajar.

alasan yang paling sering adalah " Anak Bapak/Ibu sering mengganggu
di Kelas"  atau  " anak Bapak/Ibu tidak  bisa diatur" dsb.
setelah saya amati satu persatu diantara mereka memang ada bisa
mematuhi aturan, ada yang pintar dan cepat belajarnya.

















Si A memang anaknya aktif.. dan biasanya bila anak ini aktif kadang
dia cepat selesai kerjakan tugasnya dan setelah itu cenderung nganggur
dan biasanya akan ngobrol atau ganggu temannya, nah ini yang
membuat guru banyak yg spaneng.

Anak yang seperti ini memang dia punya kecepatan lebih dari yg lain, dan
seharusnya dia bisa diberi tugas tambahan.
begitu juga beberapa anak yang mengalami keterlambatan belajar di
pelajaran tertentu..., dia sebenarnya ingin tetap masuk sekolah namun
kadang mendapatkan tekanan yg luar biasa untuk sebuah ketuntasan
pelajaran yg diajarkan.

Saat saya amati sekarang banyak juga anak yang usia antara
10 - 12 tahun namun hanya memiliki rapot kelas 2.. alias putus sekolah
di kelas tersebut.

Alhamdulillah bila si Orang tua masih ada waktu untuk bs belajar dengan
anaknya.., namun yg tidak bisa .. atau repot bekerja dan mereka sama
sekali sudah tidak tahu jalan keluar yg harus ditempuhnya... maka dipastikan
anak seperti ini akan sangat terhambat pendidkannya apalagi pada jenjang
yg harusnya dia selesaikan

Saat ini kami menangani beberapa anak yang seperti ini... dan faktor utama
yang menghambat untuk memulai belajarnya adalah.. menumbuhkan
motivasi dan semangat belajar yang sudah kadung hilang atau bahkan
sudah enggan... memengang buku.. dan sehari-harinya hanya bergelut
dengan game di komputer rumah atau di warnet.

Orang tua banyak yang sudah kehabisan cara.. untuk mengeremnya
dan hanya bisa pasrah dan kadang cemas dengan jenjang pendidikan
anaknya yg tidak jelas ini...

Kami berharap semoga... para guru dan pemilik sekolah yang selama ini
hanya nyaman mengawal belajar anak-anak yang patuh dan gampang diatur,
mau sedikit memperhatikan beberapa anak bangsa yang karena kemajuan
teknologi dan gizi ini kurang bisa mengikuti aturan atau bahkan selalu meminta
perhatian lebih dari gurunya., sehingga Hak mereka mendapatkan pelayanan
dalam mencapai jenjang pendidkannya tetap terjaga atau terealisir.

Salam Dahsyat
Malang 7 Oktober 2012